"Lapeh Taragak" Bersama Anwar Abbas dan Erizal Kari Minang

Menurut Abdul Gaffar Ruskhan, inisiator atas koordinasi dengan Anwar Abbas, sedianya banyak yang mau hadir. Akan tetapi, karena padatnya agenda Syawalan di berbagai komunitas pada hari-hari ujung bulan ini, yang bisa hadir ada 16 orang. Cukuplah untuk dianggap sebagai representasi para migran mahasiswa/i pada tahun 1970-an. Mereka kini berusia rata-rata di atas 70 tahun. Alhamdulillah semua sehat walafiat.
Dedikasi dan Loyalitas Berkelanjutan
LT yang penuh rasa gembira, nostalgia, dan "garah" masa lalu yang dijemput ulang, menjadi kocak penuh tawa ria. Ada pula konten narasi sepatah kata dari setiap hadirin.
Asmizar Adam, 77 th, berharap masing-masing tetaplah mengabdi dan loyal kepada kampung halaman dan Ranah Minang, minimal menjadi motivator untuk melanjutkan asa (keinginan mulia) orang Minang satu keluarga paling tidak satu sarjana.
Asa itu menjadi penting bagi orang Minang di mana pun berada. Dimulai sejak booming pendidikan tinggi tahun1970-an dan1980-an sampai sekarang.
Menurut sumber internet 10 provinsi dengan jumlah lulusan sarjana perguruan tinggi terbanyak di Indonesia berdasarkan data Kemendikbud 2020 adalah: (1) Jawa Timur, (2) Jawa Barat, (3) Meteropolitan Jakarta, (4) Jawa Tengah, (5) Banten, (6) DI Yogyakarta, (7) Sumatra Utara, (8) Sulawesi Selatan, (9) Sumatra Barat, dan 10 Sumatra Selatan. Dengan perbandingan komposisi jumlah penduduk, agaknya Sumbar bukan urutan ke-9, tetapi mungkin urutan di atasnya.
Biang Demo
Anwar Abbas dan pembicara berikutnya menggarisbawahi apa yang diutarakan Asmizar Adam. Anwar menambahkan dengan mengajak yang hadir tetap mempererat silaturahim sembari menikmati masa-masa ujung kehidupan dengan meningkatkan ketaatan dan ibadah kepada Allah serta amal sosial berkelanjutan tanpa henti.
Di antara mereka ada yang memutar ulang nostalgia masa awal menjadi mahasiswa/i di Jakarta pada berbagai PT dan universitas. Suka duka tinggal di asrama yang resmi dan menurut Asril Dt. Panduko Sindo ada penghuni gelap, liar, atau pendatang haram di asrama.
Khusus yang terakhir ini ketar-ketir kalau ada tiba-tiba sweeving dari otoritas kampus. Kalau ketahuan akan berakibat fatal. Bukan saja diperingatkan, melainkan akan tercatat sebagai mahasiswa yang buruk adabnya.
Noslalgia lain ada pula yang menjadi "pejuang" demo. Anwar Abbas, kata A. Dt. Panduko Sindo, pernah dianggap menjadi biang demo ketika berjuang untuk uang kuliah agar tidak dinaikkan. Ada klarifikasi oleh Anwar, ide demo itu sebenarnya datang dari Azyumadi Azra.
Journalist: Anton Hilman
Editor: Shofwan Karim
Related news
Gallery Trip to Jambi 10-14 April 2025: Masjid M Cheng Hoo
Kegiatan - April 11, 2025
Efisiensi: Bukber Kolaborasi Hexahelix dan Potluck
Kegiatan - March 30, 2025
Lunch Silaturrahim dengan Alumnus UM Sumbar Zul Asman
Kegiatan - March 1, 2025