"Lapeh Taragak" Bersama Anwar Abbas dan Erizal Kari Minang

Thursday, April 24, 2025 08:47 AM | Kegiatan
"Lapeh Taragak"  Bersama Anwar Abbas dan Erizal Kari Minang
Halal bi halal Mahasiswa/i Minang di Jakarta usia 1970-an. Foto: Ist.
Landscape Yunnan,  "Negeri Awan Selatan", Tiongkok

Ketika demo marak, terjadi keributan di halaman kampus. Saat itulah Anwar tampil mengajak teman-temannya masuk ke ruangan besar dan meminta Rektor semasa itu datang dan mencabut keputusan baru dan menetapkan uang kuliah tidak naik.

Ketika Rektor Harun Nasution datang, diminta salah seorang menyampaikan tuntutan. Melihat kiri kanan tak da yang tampil. Maka, Anwar berdiri dengan satu kalimat, kami hanya menyampaikan mosi dan tuntutan kalau Rektor bicara, "Batalkan kenaikan uang kuliah!"

Lalu, Anwar menenangkan suara riuh di ruangan. Saat itulah Rektor bilang, "Kenaikan uang kuliah dibatalkan."

Itulah sebabnya oleh pihak tertentu Anwar yang dianggap biang demo. Padahal, bukan, kata Anwar.

Ditambahkan A. Dt. Panduko Sindo, belakangan wakil rektor yang membuat dan mengumumkan uang kuliah naik tadi, mengundurkan diri dari jabatannya. Kata sumber yang dikutip Panduko Sindo, personal otoriotas tadi mendatangi Rektor dan mengatakan kalau aturan kenaikan itu dicabut maka ia mohon mundur dari jabatannya. Anwar baru tahu hal itu pada majelis silaturahmi ini.

Selanjutnya, Dt Panduko Sindo merefleksi ulang Anwar Abbas pernah berkhutbah sambil marah-marah kepada jamaah. Hal itu terjadi suatu kali di Masjid Kampus Fathullah.

Awalnya khatib yang harus bertugas, katanya, Din Syamsuddin, tetapi berhalangan hadir dan diwakilkan kepada Alkautsar.

Ternyata ketika waktu masuk, khatib pengganti belum menongol. Maka, pengurus mengumumkan siapa di antara jamaah yang siap menggantikannya. Beberapa detik berlalu jamaah hanya lihat kiri kanan.

Tiba-tiba Anwar berdiri dan mencopot kopiah seorang jamaah di depannya. Ia langsung ke mimbar. Setelah bilal azan dan Anwar memulai khutbah sesuai rukun khutbah, masuklah ke tausiah.

Mula-mula lunak dan biasa. Tiba-tiba suaranya keras dan kelihatan marah mencaci jama'ah, mengapa tak ada yang siap menjadi khatib pengganti ketika tejadi "darurat" khatib berhalangan.

Sambil senyum kecil Anwar klarifikasi, mengapa ia marah waktu itu lantaran ada beberapa dosen dan bahkan guru besar tak menyambut tawaran pengurus masjid untuk menggantikan khatib. Seharusnya mererka selalu siap menjadi khatib kapanpun, bila khatib pengganti tiba-tiba juga tidak hadir.

Pages:
1 2 3 4 5 6 Next

Journalist: Anton Hilman
Editor: Shofwan Karim

Share:
link ke situs https://shofwankarim.wordpress.com
Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau
Milad IMM ke 61 pada 14 Maret 1964-2025
Selincam Pengalaman Kepemudaan dan Kepemimpinan di Kanada dan Amerika
link ke situs https://www.shofwankarim.com
Link ke situs https://www.shofwankarim.id/
https://langgam.id/tag/shofwan-karim/
shofwankarim.livejournal.com
kumparancomshofwankarim
Buku Shofwan Karim 2020 dan 2023