"Lapeh Taragak" Bersama Anwar Abbas dan Erizal Kari Minang

Guyon tapi serius, Anwarlah yang menjadi "mak jomblang" yang mematut-matut Uda Mahmudnya itu kepada seseorang. Tak sampai di situ, Anwar juga memasangkan kandidat-kandidat lain yang belum ada tanda-tanda akan menikah, padahal usia sudah pantas.

Di antara usaha Anwar ada yang sukses. Akan tetapi banyak yang gagal. Sambil tersenyum ibu-ibu itu ada yang bergelagat seakan setuju dengan cerita ini.

Mahmud Jalal termasuk yang sukses atas ikhtiar Anwar memasangkannya dengan Netti Herawati. Mahmud meninggalkan kerja sampingan sebagai Taylor waktu mahasiswa setelah menjadi Dosen dan Pejabat di IAIN - UIN Jakarta. Lalu, istrinya Netti seorang psikolog bahkan menjadi Dekan di Fakultas Psikologi, UIN Jakarta.

Ibu-ibu yang hadir pada LT ini semuanya aktif di berbagai halakah dan komunitasnya. Di antaranya Isnadiar Dekok (Ine) setelah malang melintang dan melejit kariernya di Kementerian Agama dan menjadi kepala beberapa madrasah aliah bertaraf international di Jakarta.

Kini setelah pensiun membangun sekolah dan sudah mulai dari TK dan SD di Tangerang Selatan.

Erizal: Kari Minang

Anwar Abbas dan Abdul Gaffar Ruskhan sengaja memilih halalbihalal atau lapeh taragak (LT) di Restoran Kari Minang yang berlokasi di Sawangan.

Pengusaha dan pemilik Kari Minang, Erizal hadir bersama istrinya Mita dan putrinya Kamila. Anwar Abbas sambil tersenyum mengatakan, tak mau diberi makan gratis. Tapi, kalau diskon mau katanya.

Maka, tawaran itu yang berlaku, dapat diskon 50 persen. Padahal, hidangan yang disantap dan ruangan yang digunakan adalah kategori super VVIP atau platinum.

Sebelumnya, Abdul Gaffar sudah bilang bahwa Erizal berpesan memberikan jamuan cuma-cuma untuk memperkokoh silaturahim ini.

Ternyata Erizal (52 th) pernah kuliah di IAIN-UIN Jakarta. Ia merupakan dunsanak dan tetangga Gaffar di kampungnya Gadut, Bukittinggi, Agam. Anwar mendaulat pengusaha ini memberi sambutan dan menceritakan bagaimana sampai booming enam lokasi dan unit Restoran Kari Minang di Jabodetabek.

Journalist: Anton Hilman
Editor: Shofwan Karim