Lijiang dan World Heritage Old Town

Dari Lijian menuju Shadian masih akan menempuh jalan yang masih panjang.Olehkarena hari telah berangkat senja, kami tak memaksakan diri sampai di Shadian dengan pertimbangan waktu diperlukan sekitar 7 jam lagi. Kami istirahat dan menginap pada sebuah kota kecil dengan otonomi khusus, bernama Choxiong City di penginapan bernama Chuxiong Hotel .
Tak perlu membayangkan seperti ibu kota kabupaten yang ada di Sumatera Barat, karena kemajuannya sangat jauh melebihi kabupaten di daerah Sumatera Barat bahkan daerah lain yang dianggapa kaya di Indonesia. Kota ini berjarak 107 km dari Kunming. Tak terasa kami telah menempuh perjalanan lebih dari 1.200 km dalam 3 hari, dngan melewati 154 terowongan, bahkan ada terowongan yang panjangnya mencapai 4,9 km.
Sebelum menuju hotel, sesampai di kota Chuxiong, kami mampir makan disebuah restoran muslim. Kami disambut ramah pemilik restoran. Namanya Osman, dan isterinya Aisyah, sementara salah seorang remaja yang datang kemudian dalam seragam sekolah bernama Maryam. Kami menikmati beragam sayur, sop dan daging iris bercampur brokoli.
Read also: Yunnan, Provinsi Asal Laksamana Cheng Ho
Selesai makan dan minum kopi, kami pun pamit kepada pemilik restoran sambil berbincang dan berfoto. Terasa sekali sesama muslim bersaudara. Dia bilang, kakeknya 7 kali ke berhaji Makah, ayah dua kali, dan dia bersama isterinya sudah lama mendaftar, menunggu giliran saja lagi.
Malam makin larut, mata sudah semakin berat untuk dibuka. Kamipun segera menuju hotel untuk tidur, karena besok masih akan melanjutkan perjalanan menuju Sedia hingga sore, dan malamnya menuju bandara.
Journalist: Anton Hilman
Editor: Shofwan Karim