ABS-SBK, Gub BMA dan Varian Wisata Halal

Friday, May 23, 2025 06:52 PM | Kolom Shofwan Karim
ABS-SBK, Gub BMA dan Varian Wisata Halal
Alumni PGAN Payakumbuh 1972-1980 @ Masjid Al Jabar Bandung, 15 Mei 2025 (Foto: Dok)
Landscape Yunnan,  "Negeri Awan Selatan", Tiongkok
Shofwan karim taipei, 2024 (foto: dok)
Shofwan Karim Taipei, 2024 (Foto: Dok)


Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah (ABS-SBK) dalam implimentasinya dapat disigi dari berbagai perspektif. Salah satu diantaranya varian wisata halal. Bertumpu pada sektor, konsumsi, kerugian dan jasa. Al-Quran menggesa konsumsi halal dan baik (QS,2:186). Mamang adat mengatakan "condong salero ka nan lamak, condong mato ka nan rancak"(selera cendrung ke yang enak, mata suka ke nan elok).

Mendesak adanya konsumsi, rekomendasi, destinasi yang aman dan nyaman dapat dipahami dari QS, 2;188; 4:29; 5:3; 8:85. Intinya jangan konsumsi yang bathil;jual beli sesuai ketentuan; jangan melalaikan kewajiban syar'i ;menjaga ibadah; mengendalikan diri, tidak mengikuti langkah yang memutar; tidak ada kasino, nihil kunjungan ke objek dan cara-cara yang merusak akidah, ketersediaan fasilitas kebersihan dan bersuci serta tempat ibadah yang selesa.

Sumbar dalam satu dekade ini cukup responsif terhadap varian ini. Untuk sekian lama, wacana dan agenda telah ditaja. Termasuk pengajian pimpinan Muhammadiyah tentang wisata halal dengan Gubernur Buya Mahyeldi Ansharullah (Gub BMA) sebagai Nara Sumber Sabtu (24/5) ini.

Yang paling aktif tentu saja pemerintah dan lembaga pendidikan. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata. Implementasinya di daerah oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota melalui Dinas Pariwisata. Dan Pemerintah sejak tahun 2015 memperioritaskan mengembangkan konsep wisata halal. Ini menjawab kebutuhan wisatawan Muslim dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariat Islam. Dalam konteks Sumbar adalah yang kondusif bagi adat Minangkabau.

Read also: Gub BMA, Muhammadiyah dan Varian Wisata Halal

Di sebelah itu dunia pendidikan dan vokasi, jauh sebelum konsepsi wisata halal sudah ada SMK Pariwisata. Lanjutannya perguruan tinggi prodi kepariwisataan: manajemen, usaha perjalanan wisata, kuliner dan tata boga D3, S1, S2 dan bahkan S3, berkembang pesat. Dan kini, tentu dunia pendidikan dan pelatihan menyesuaikan dengan aura baru itu.

Wisata Halal " Ramah Muslim "

Di beberapa negara muslim di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara wisata halal menjadi primadona pula. Sementara di negara-negara mayoritas non-Muslim di berbagai belahan dunia seperti Jepang, Tiongkok, Taiwan, Korea dan lainnya, mereka menggesa strategi baru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Muslim. Jumlah populasi Muslim kini sekitar 2 miliar orang atau sekitar seperempat warga planet bumi dengan Islam sebagai agama dua besar dunia.

Begitu pula di Inggris, Spanyol, Prancis, Amerika dan Kanada, wisatawan muslim menjadi pasar kunjungan wisata. Negara-negara tadi tidak menyebut eksklusif kosa kata wisata halal. Istilah yang mereka gunakan adalah " Muslim Friendly ". Dalam arti bebas, ramah-muslim atau sahabat muslim. Terutama menyediakan restoran halal, atau restoran yang menyediakan makanan halal di samping tetap menu utama non-halal.

Namun substansinya sama. Apa yang mereka maksud adalah menyediakan konsumsi, makanan & minuman halal. Di luar itu terdapat penyedia fasilitas ibadah di restoran atau di ruang publik seperti museum, Bandara, Hotel, Perpustakaan, stasiun-stasiun dan bahkan mall serta pusat belanja dan lainnya.

Read also: Rekomendasi Paslon, Duduk dan Terduduk

Restoran halal yang ditandai tidak hanya disebut dalam menu, tetapi mereka menggantungkannya di dinding sertifikasi halal oleh otoritas di negeri mereka atau dari negeri muslim lainnya dari Asia, Timur Tengah bahkan dari Australia.

Pages:

https://www.facebook.com/shofwanbin.abdulkarim

https://www.instagram.com/karimshofwan/

https://x.com/ShofwanKarim1

https://www.youtube.com/channel/UCc5N9SEvBctaEMrHtM9DVGA

Journalist: Shofwan Karim
Editor: Shofwan Karim
Source: https://www.hariansinggalang.co.id/opini/2180/abssbk-gub-bma-dan-varian-wisata-halal

Share:
link ke situs https://shofwankarim.wordpress.com
Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau
Milad IMM ke 61 pada 14 Maret 1964-2025
Selincam Pengalaman Kepemudaan dan Kepemimpinan di Kanada dan Amerika
link ke situs https://www.shofwankarim.com
Link ke situs https://www.shofwankarim.id/
https://langgam.id/tag/shofwan-karim/
shofwankarim.livejournal.com
kumparancomshofwankarim
Buku Shofwan Karim 2020 dan 2023