Gub BMA, Muhammadiyah dan Varian Wisata Halal

Sunday, June 1, 2025 11:40 AM | Kolom Shofwan Karim
Gub BMA, Muhammadiyah dan Varian Wisata Halal
Masjid Raya Sumbar Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (Kredit Intenet)
Landscape Yunnan,  "Negeri Awan Selatan", Tiongkok

Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah (ABS-SBK) dalam implimentasinya dapat disigi dari berbagai perspektif. Salah satu diantaranya varian wisata halal. Bertumpu pada sektor, konsumsi, akomodasi dan jasa. Al-Quran menggesa konsumsi halal dan baik (QS,2:186). Mamang adat mengatakan "condong salero ka nan lamak, condong mato ka nan rancak" (selera cendrung ke yang enak, mata suka ke nan elok).

Mendesak adanya konsumsi, akomodasi, destinasi yang aman dan nyaman dapat pahami dari QS, 2;188; 4:29; 5:3; 8:85. Intinya jangan konsum yang bathil; jual beli sesuai ketenntuan; jangan melalaikan kewajiban syar'i ; menjaga ibadah; mengendalikan diri, tidak mengikuti langkah yang menyesatkan; tidak ada kasino, nihil kunjungan ke objek dan cara-cara yang merusak akidah, ketersediaan fasilitas kebersihan dan bersuci serta tempat ibadah yang selesa.

Read also: ABS-SBK, Gub BMA dan Varian Wisata Halal

Sumbar dalam satu dekade ini cukup responsif terhadap varian ini. Untuk ke sekian kalinya, wacana dan agenda, telah ditaja. Termasuk pengajian pimpinan Muhammadiyah tentang wisata halal dengan Gubernur Buya Mahyeldi Ansharullah (Gub BMA) sebagai Nara Sumber Sabtu (24/5) ini.

Yang paling aktif tentu saja pemerintah dan lembaga pendidikan. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata. Implimentasinya di daerah oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota via Dinas Pariwisata. Dan Pemerintah sejak tahun 2015 memperioritaskan mengembangkan konsep wisata halal. Ini menjawab kebutuhan wisatawan Muslim dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariat Islam. Dalam konteks Sumbar adalah yang kondusif untuk adat Minangkabau.

Read also: Rekomendasi Paslon, Duduk dan Terduduk

Di sebelah itu dunia pendidikan dan vokasi, jauh sebelum konsepsi wisata halal sudah ada SMK Pariwisata. Lanjutannya perguruan tinggi prodi kepariwisataan: manajemen, usaha perjalanan wisata, kuliner dan tata boga D3, S1, S2 dan bahkan S3, berkembang pesat. Dan kini, tentu dunia pendidikan dan pelatihan menyesuaikan dengan aura baru itu.

Pages:

Journalist: Shofwan Karim
Editor: Shofwan Karim
Source: kompasiasanaCom

Share:
link ke situs https://shofwankarim.wordpress.com
Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau
Milad IMM ke 61 pada 14 Maret 1964-2025
Selincam Pengalaman Kepemudaan dan Kepemimpinan di Kanada dan Amerika
link ke situs https://www.shofwankarim.com
Link ke situs https://www.shofwankarim.id/
https://langgam.id/tag/shofwan-karim/
shofwankarim.livejournal.com
kumparancomshofwankarim
Buku Shofwan Karim 2020 dan 2023