Muhammad Jahar Bulek, Dr Anumerta (Informal): Obituari Mahasiswa S.3

Muhammad Jahar Bulek, Dr Anumerta (Informal):
Obituari Mahasiswa S.3
Oleh Shofwan Karim
- QS. Al-Ankabut: 57: "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
- QS. Yunus: 49: "Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya."
- QS. As-Sajdah: 11: "Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmu kamu akan dikembalikan.'"
- QS. Al-Munafiqun: 11: "Dan Allah sekali-kali tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya; dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan."
Introduksi
Kosa kata takziyah, obituari, in memoriam, dan condolence kata yang punya makna mirip walau dalam konteks berbeda namun punya substansi sama. Semua kosa kata itu dianyam dalam kalam narasi, akan menjadi insight terhadap wafatnya sesorang yang punya makna bagi penulis dan mungkin juga bagi orang lain sebagai ucapan duka dan do'a.
Muhammad Jahar Bulek (MJB) mahasiswa S.3 Studi Islam Program Doktor UM Sumbar wafat Oktober lalu. Pada sebuah grup Whatsapp, Prof. Dr. Saifullah, M.A., Guru Besar pembimbingnya menulis narasi pendek kewafatan MJB dengan melekatkan gelar informal Dr. Anumerta kepada almarhum.
Merujuk Saifulllah, buku, jurnal, media sosial, akal imitasi (Arificial Inteligent-AI) dan sumber digital lainnya, penulis obituari ini ingin mempersembahkan kepada keluarga yang ditingalkan dan UM Sumbar sebagai almaternya, bahwa Almarhum Bulek adalah seorang di antara kandidat Doktor yang gigih.
Tulisan ini melengkapi khazanah testimoni dalam narasi terhadap tokoh yang mengagumi penulis. Di antaranya Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, Prof Dr. H. Hasyim Djalal, Dr.MafriAmir, M.A., Drs. H. Mirdas Ilyas, B.A., Drs. H. Abizar Lubis, M.A., H. Zamzainir, S.H. dan beberapa lainnya.

Muhammad Jahar Bulek (MJB) dan Prof. Saifullah
Di antara beberapa Guru Besar UM Sumbar adalah Prof. Dr. H. Saifullah menulis di Grup WA. "Saya merasa sangat terkejut, ketika mendengar bahwa salah seorang murid kesayangan kita Muhammad Jahar Bulek telah pergi mendahului panggilan-Nya. Inna lillahi wa inna ilaihi Roji'un. "
Guru besar senior Pascasarjana itu mengatakan, "Bagi saya pribadi beliau adalah murid yang namanya punya kesan khusus. Di kelas rajin bertanya. Di luar ruang kuliah rajin bersilaturrahim."
"Potongan nama beliau "Bulek" pernah saya komentari ketika kuliah, dan disitulah baru saya ketahui bahwa "Bulek" itu semacam nama Marga/Fam di Aceh.
Selanjutnya Visitor Professorship beberapa tahun lalu di Universitas Malaya itu menulis, "Di antara mahasiswa di mana saya menjadi Dosen Pembimbing Akademkik (PA)nya, Bulek satu diantara yang langsung datang untuk mendiskusikan judul disertasinya ke rumah saya. Dia datang bertiga dengan Sdr Hengki dan Budi Afriandi dari Kuantan Singingi.
"Dari diskusi panjang saya mengusulkan judul dan langsung diterimanya yakni "Evaluasi Penerapan Akad Murabahah dalam Pembiayaan Perbankan Syariah Berbasis Maqashid Syariah: Studi pada Bank Nagari Syariah Simpang Ampat Pasaman", dan itulah judul yang beliau bawa ke mana-mana, bahkan sampai ke peristirahatan terakhirnya."
Bagi saya pribadi, kata Saifullah, " karena kerajinannya, karena mobilitasnya yang tinggi bahkan yang namanya populer pada pelaksanaan Student Mobilityke Malaysia dan Thailand, dan satu-satunya yang berencana membuat laporan perjalanan lengkap."
Journalist: Shofwan Karim
Editor: Shofwan Karim






















