Dari Moratorium Menjadi Kenyataan: Transformasi IAIN IB Menjadi UIN Imam Bonjol
Dari Moratorium Menjadi Kenyataan: Transformasi IAIN IB Menjadi UIN Imam Bonjol
Memori Shofwan Karim
Perubahan dari Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Imam Bonjol menjadiUniversitas Islam Negeri(UIN) Imam Bonjol terjadipada tahun2017berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2017, yang menandai transformasi status dan pengembangan institusi.
- Tahun Perubahan: 2017.
- Dasar Hukum: Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2017.
- Peristiwa Penting: Bersamaan dengan perubahan status, Fakultas Ushuluddin juga diubah menjadi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama.
Sebelumnya sudah diperjuangkan semasa Rektor Eka Putra Warman dan Makmur Syarif. Pada masa sebelumnya, IAIN menjadi UIN baru UIN di Jakarta pada tahun 2002. Masa itu kepemimpinan rektor Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.A., yang menjabat sebagai Rektor IAIN dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode 1998-2006. Belakangan dirangsang lagi karena IKIP di seluruh Indonesia menjadi Universitas Negeri.
Walau begitu pada masa Prof. Makmur Syarif Rektor (2011-2015) terjadi Moratorium. Meskipun sudah ada delegasi kecil yang penulis memori ini juga ikut, telah beraudiensi dangan Wapres ke-12, M. Jusuf Kalla awal tahun 2015.

Ada perdebatan di kalangan tokoh RI lainnya, bahwa menjadi UIN akan mengurangi misi perguruan tinggi Islam. Pada hal misi awal IAIN adalah menjadi ulama, agamawan, ilmuwan dan cendekiawan. Dari awal IAIN memiliki berbagai jurusan pada berbagai fakultas di samping keahlian agama juga umum. Misalnya saja di Fakultasw Tarbiyah di samping ada jurusan Ilmu Agama, Jurusan Bahasa Arab, juga ada jurusan Bahasa Inggris dan Pendidikan Umum atau Tadris yang tahun 1972 disebut Pedagogig. Begitu pula pada berbagai Fakultas lain di seluruh IAIN ada jurusan ilmu umum. Baik pada Fakultas Syariah, Ushuluddin, Dakwah dan Adab.
Belakangan wacana dan narasi itu dapat dibalikkan menjadi lebih mempertinggi kualitas dan mutu serta wibawa. Tidak ada dikhotomi antara ilmu agama dan umum. Hal yang sama sudah dibuktikan oleh UIN Jakarta yang pertama yang bertransformasi pada tahun pada tahun 2002. Tepatnya tanggal 20 Mei 2002. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 031 Tahun 2002. Peresmiannya dilakukan pada 8 Juni 2002 oleh Wakil Presiden RI saat itu, Hamzah Haz. Pada suatu kesempatan Azra pernah menyatakan kepada penulis memori ini, bahwa di kementerian yang terkait waktu itu terjadi perdebatan sengit. Ujungnya Azra berhasil meyakinkan pihak-pihak yang belum berkenan di masa itu.
Belakangan, sewaktu Rektor Dr. Eka Putra Warman, bertekad ulang untuk kehendak menjadi UIN diperjuangkan lagi dengan sungguh-sungguh. Upaya keras bersama Senat Intitut masa itu dilakukan usaha Intensif melalui surat-surat, dokumen resmi dan mendatangi tokoh untuk dukungan. Mulailah mendapat titik terang.

Ujungnya baru Tahun 2017 diresmikan dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 201, IAIN Imam Bonjol menjadi UIN Imam Bonjol.
Berikut adalah sebagian kecil dokumen yang tersimpan diasrsip Shofwan Karim yang intensif mengikuti perkembangan di atas tadi. Bahkan Prof. Eka dan Prof. Saifullah pernah singgah dan tidur bermalam di rumah anaknya di sekitar Kampus II, UIN Jakarta. Untuik mengejar tenggat waktu pertemuan dan lobby dengan para tokoh nasional di Jakarta.
Berikut adalah foto-foto pada masa perjuangan itu. Antara lain bertemu dengan beberapa Menteri, Anggota DPR-MPR RI dan Ketua Umum Ormas. Di antara foto-foto adalah sebagai berikut.
Journalist: Anton Hilman
Editor: Shofwan Karim
Related news
HBN, Silsilah dan Anekdot Herder
Kolom Shofwan Karim - December 4, 2025
Koalisi Partai, Nasionalis-Religius
Kolom Shofwan Karim - November 2, 2025
Kilas Balik Islam Berkemajuan, Poros Minang-Jawa
Kolom Shofwan Karim - August 25, 2025
Kota Layak dan Ramah Lansia, Merdeka
Kolom Shofwan Karim - August 22, 2025






















