REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, menilai rencana pendirian Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) berpotensi menjadi kekuatan baru dalam industrikeuangan syariahnasional. Di tengah dominasi Bank Syariah Indonesia (BSI), kehadiranBSMdinilai mampu menjadi pengimbang sekaligus pelopor keuangan syariah yang lebih berpihak kepada masyarakat bawah.
"Saya melihat pendirianBank Syariah Muhammadiyahsebagai peluang strategis untuk memperkuat kemandirianekonomi umatsecara nyata," ujar Syafruddin kepadaRepublika, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, Muhammadiyah memiliki keunggulan sosial yang tidak dimiliki pemain besar seperti BSI. Jaringan pendidikan, kesehatan, dan amal usahaMuhammadiyahyang tersebar luas disebut sebagai kekuatan riil yang bisa dimobilisasi dalam bentuk ekosistem keuangan inklusif.
"Dengan membangun bank sendiri, Muhammadiyah tidak hanya memobilisasi potensi dana umat, tetapi juga menciptakan ekosistem keuangan yang lebih berkarakter, beretika, dan berpihak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah," tegasnya.
Ia menyebut dominasiBSIsebagai bank syariah milik negara justru menegaskan kebutuhan akan kekuatan baru berbasis masyarakat sipil. "Bank Syariah Muhammadiyah dapat tampil sebagai pengimbang, bahkan pelopor, dalam mewujudkan keuangan syariah yang lebih membumi dan berorientasi pada kemaslahatan bersama," tambahnya.
Nantinya, BSM akan mengadopsi modelclose loopberbasis ekosistem internal Muhammadiyah. Skema ini sempat menuai kritik karena dianggap membatasi jangkauan pasar. Namun, Syafruddin justru melihat strategi tersebut sebagai pijakan kuat untuk membangun bank yang stabil dan minim risiko.
"Kita harus melihatclose loopbukan sebagai batasan, tetapi sebagai fondasi awal untuk tumbuh secara sehat dan terukur," ujarnya.
Ia menilai pendekatan ini memberi kepastian pasar yang loyal serta menghindari ketergantungan pada pasar bebas yang tidak selalu stabil. Dengan memanfaatkan arus kas dari sekolah, rumah sakit, koperasi, dan amal usaha Muhammadiyah, BSM dinilai bisa membangun sistem perbankan yang efisien.
