Selamat Datang Tamu Agung: Ramadan Mulia dan Dinantikan

Thursday, March 6, 2025 06:11 AM | Taushiyah Buya
Selamat Datang Tamu Agung: Ramadan Mulia dan Dinantikan
Abdul Gaffar Ruskhan banyak enulis buku tentang Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia ( https://onesearch.id/Author/Home?author=Abdul+Gaffar+Ruskhan)
Buku Shofwan Karim 2020 dan 2023

Oleh Buya Abdul Gaffar Ruskhan

Menjelang berakhir bulan Syakban ini umat Islam siap menerima tamu agung. Sebentar lagi mereka sudah melaksanakan puasa Ramadan. Bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam sejak tiga bulan sebelumnya segera datang. Pada bulan mulia itu orang beriman akan melaksanakan siyam Ramadn dan qiyamullail. Rasulullah saw. bersabda,

- - - -

"Akan datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik jika dibandingkan dengan 1.000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, sungguh ia terhalangi." (HR Ahmad)

Rasulullah saw. menggambarkan kedatangan bulan Ramadan kepada umat Islam sebagai bulan keberkahan. Di dalamnya umat Islam diwajibkan berpuasa Ramadan sebagai perintah dan kewajiban bagi umat Islam. Kewajiban itu dikhususkan dalam satu bulan sehingga umat Islam akan menjadi hamba yang paling mulia di sisi Allah Swt.

Kedatangan bulan Ramadan memang diharapkan agar umat Islam tidak melewatkan berbagai kelebihannya. Mereka dituntut untuj memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Ada kemuliaan bahwa bulan Ramadan adalah penghulu dari semua bulan yang ada dalam penanggalan Hijriah. Tidak ada bulan yang lain dikhususkan dari awal sampai akhir untuk melaksanakan ibadah selain bulan Ramadan. Bahkan, ibadah itu hanya ada pada bulan itu, yakni puasa dan salat tarawih.

Berpuasa pada bulan Ramadan diwajibkan Allah Swt. bukanlah kewajiban yang pertama dalam sejarah keimanan umat manusia. Bahkan, kewajiban itu telah dipikulkan kepada umat sebelum umat Nabi Muhammad saw. Artinya, umat Islam saat ini melanjutkan kewajiban yang pernah diperintahkan oleh umat sebelumnya. Allah Swt. berfirman,

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah [2]:183)

Sebagai orang beriman, kita melaksanakan kewajiban berpuasa untuk meningkatkan ketakwaan. Itulah tujuan puasa sebagaimana dinyatakan pada akhir surat Al-Baqarah ayat 183.

Ketakwaan merupakan derajat tertinggi seorang mukmin. Derajat itu menjadi tujuan dan harapan orang yang perpuasa. Dengan takwa mukmin akan memiliki kadar keimanan yang tinggi yang pencapaiannya dilakukan dengan berpuasa Ramadan.

Sebagaimana dipahami, umat manusia itu tidak sama. Keimanannya ada yang meningkat dan ada pula yang melorot. Tentu ada juga yang berada di antaranya. Setiap mukmin wajib meningkatkan imannya dengan berbagai ibadah dan amaliah sehingga menjadikan imannya berada pada tingkat puncak.

Perlu disadari bahwa kemungkinan iman itu menurun akan terjadi jika mukmin tidak mampu mempertahankannya. dengan berbagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt. dan amal saleh merupakan upaya untuk memperkuatnya. Pada akhirnya, mukmin akan mendapatkan predikat tertinggi dan termulia di sisi Allah Swt., yakni takwa.

Pages:

Journalist: Shofwan Karim
Editor: Shofwan Karim
Source: https://www.agaffarruskhan.web.id/serial-ke-1a-ramadan-karim-1-selamat-datang-tamu-agung-ramadan-mulia-dan-dinantikan-1730/

Share:
link ke situs https://shofwankarim.wordpress.com
Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau
Milad IMM ke 61 pada 14 Maret 1964-2025
Selincam Pengalaman Kepemudaan dan Kepemimpinan di Kanada dan Amerika
link ke situs https://www.shofwankarim.com
Link ke situs https://www.shofwankarim.id/
https://langgam.id/tag/shofwan-karim/
shofwankarim.livejournal.com
kumparancomshofwankarim